PADANG--MICOM: Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sumatera Barat menyebutkan beras impor asal Vietnam masuk ke Sumbar sebanyak 33 ton.
"Jumlah beras impor yang masuk sudah dua kapal atau tercatat 13 ton dan 20 ton lagi menyusul jelang akhir tahun," kata Kepala Divre Bulog Sumbar, Erizal Effendi di Padang, Selasa (18/10).
Menurut dia, ketersedian beras impor Vietnam itu akan mampu memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat miskin di 19 kabupaten dan kota lebih enam bulan ke depan.
Pagu Raskin wilayah Sumbar pada 2011 sebanyak 46.338.840 kilogram dengan jumlah 257.438 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Erizal menyebutkan, kualitas beras impor asal Vietnam cukup baik atau setara dengan kualitas beras asal Bukittinggi.
Justru itu, saat penyaluran ke masyarakat tim tingkat kabupaten dan kota sampai ke kecamatan harus lebih mewaspadai dan jangan sampai salah sasaran.
Kadivre Bulog Sumbar juga memprediksi pergerakan harga beras medium pada Oktober-Januari 2012 mulai naik atau berkisar Rp9.000/kg di pasaran.
Namun, kenaikan tak terlalu signifikan sehingga dengan percepatan penyaluran Raskin oleh pemerintah kabupaten dan kota, tentu dapat membuat stabilitas harga di pasaran.
Apalagi, persedian berast impor di gudang Bulog melebihi dari cukup, sehingga perkiraan kenaikan harga tak perlu dikhawatirkan masyarakat.
"Kita akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga beras di pasar-pasar tradisional wilayah Sumbar, sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi terjadi lonjakan," ujarnya. (Ant/OL-3)
"Jumlah beras impor yang masuk sudah dua kapal atau tercatat 13 ton dan 20 ton lagi menyusul jelang akhir tahun," kata Kepala Divre Bulog Sumbar, Erizal Effendi di Padang, Selasa (18/10).
Menurut dia, ketersedian beras impor Vietnam itu akan mampu memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat miskin di 19 kabupaten dan kota lebih enam bulan ke depan.
Pagu Raskin wilayah Sumbar pada 2011 sebanyak 46.338.840 kilogram dengan jumlah 257.438 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Erizal menyebutkan, kualitas beras impor asal Vietnam cukup baik atau setara dengan kualitas beras asal Bukittinggi.
Justru itu, saat penyaluran ke masyarakat tim tingkat kabupaten dan kota sampai ke kecamatan harus lebih mewaspadai dan jangan sampai salah sasaran.
Kadivre Bulog Sumbar juga memprediksi pergerakan harga beras medium pada Oktober-Januari 2012 mulai naik atau berkisar Rp9.000/kg di pasaran.
Namun, kenaikan tak terlalu signifikan sehingga dengan percepatan penyaluran Raskin oleh pemerintah kabupaten dan kota, tentu dapat membuat stabilitas harga di pasaran.
Apalagi, persedian berast impor di gudang Bulog melebihi dari cukup, sehingga perkiraan kenaikan harga tak perlu dikhawatirkan masyarakat.
"Kita akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga beras di pasar-pasar tradisional wilayah Sumbar, sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi terjadi lonjakan," ujarnya. (Ant/OL-3)
No comments:
Post a Comment