™[]**Do Not Forget To Give Your Comments About Our Blog**[]™
™[]**To See The Complete Entry Is Click Post Title**[]™

Friday, October 21, 2011

Wapres Boediono Kecil Hobi Nonton Wayang


Cerita pewayanang biasanya sangat dikenal oleh orang Jawa. Begitu juga dengan Wakil Presiden Boediono. Di masa kecilnya, pria yang dikenal sederhana itu sangat gemar menonton wayang.

Masa kecil Boediono dihabiskan di Blitar, Jawa Timur. Karena saat itu hiburan masih sangat sedikit, pementasan wayang menjadi pilihan anak-anak. Boediono mengaku sangat menyukai cerita-cerita pewayangan.

"Saudara sekalian kalau mengenang kembali masa kecil saya waktu itu wayang menjadi bagian dari hidup anak-anak," kata Boediono saat membuka Kongres Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia ke VIII di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2011).

Menurut Boediono, di kota kelahirannya, sebagaimana kota-kota umumnya di Jawa pada saat itu, hiburan masih jarang. Bioskop ada, namun jumlahnya sedikit. Lagi pula, harga tiket masuknya mahal bukan main. Karena itu, wayang menjadi hiburan satu-satunya bagi anak-anak.

"Wayang itu gratis. Itu selalu ada di kampung dan kota. Pertunjukan setiap minggu atau bulan di kota selalu ada dan selalu ditunggu oleh anak-anak," kenang pria kelahiran 25 Februari 1943 itu.

Boediono mengatakan, orang tua pada zaman dulu juga mendorong anak-anaknya untuk menonton wayang. Sebab, wayang mengandung nilai-nilai kehidupan yang berharga melalui cerita yang disajikan. Orang tua menginginkan anaknya belajar sifat dan karakter dari tokoh-tokoh pewayangan.

"Kalau malam saya ingat bapak saya membangunkan pukul 02.00 WIB untuk nonton wayang sampai pagi. Jadi memang didorong oleh orang tua. Ini contoh orang tua memberikan dorongan anak-anaknya untuk menyukai dan mengapresiasi budaya sendiri," kata dia.

Meski sudah menonton wayang secara langsung, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia, ini, belum tentu anak-anak pada zamannya mengerti. Karena itu, orang tuanya selalu membantu dengan menceritakan kembali tentang kisah sebuah lakon wayang.

"Dulu selain nonton wayang secara langsung, orangtua bercerita. Saya tidak dong (mengerti) sebelum diceritain bapak saya bagaimana background dan karakter-karakter wayang," ungkapnya.

Di masa kini, apakah anak-anak masih tertarik pada wayang? Menurut Boediono, asal dikemas dengan baik, cerita wayang tidak kalah menariknya untuk anak-anak. Apalagi, wayang memiliki nilai-nilai dasar yang bisa ditransmisikan.

"Apa yang disebut kebenaran dan kejahatan sangat terlihat kontras dalam cerita wayang. Itu mudah ditangkap oleh anak-anak, tentu dengan kemasan yang baik," ujar Boediono.

No comments:

Post a Comment

Blogger